CERITA DI SMA - [ ISI DARI CERITA #2 ]
Setelah beberapa hari gue menerima tawaran itu, setiap pulang sekolah pasti gue di tahan sama geng kakel itu. Rasanya gue telah mengambil langkah yang salah. Gue sudah berusaha untuk memberitahu ke Kak Beny tentang tawaran ini dan tanggapan dia hanya diam dan tidak membantu. Akhirnya gue memutuskan untuk terus terang dengan geng itu. Gue berkata ke Alicia,
*di gudang sekolah *
" saya udah nggak bisa bantu kalian, ini di luar kendali manusia", kata gue dengan pasrah.
" oke karena lo nggak bisa bantu gue, gue mau lo jadi mata- mata gue", kata Alicia.
" mata-mata ? saya di sini sekolah bukan buat jadi mata-mata ", jawab gue dengan nada yang keras.
" oh lo nggak mau ya ? yodah hajar geng ", intruksi Alicia ke gengnya.
Gue nggak bisa kabur karena gue sudah ditahan sama 2 orang geng mereka. Rambut gue dijambak dan perut gue di tendang. Ini pertama kalinya gue dipukulin orang. Tidak ada yang melihat kejadian itu sekolah sudah sepi.
***
*Sesampainya di rumah*
Gue jalan dengan sangat pelan karena perut gue masih sakit akibat ditendang tadi. Gue nggak bilang ke guru ataupun orang tua gue karena pasti nanti mereka khawatir. Akhirnya gue cuma bisa diam dan merahasiakan apa yang terjadi di hari ini. Gue mandi dan bersiap untuk tidur. Karena tidur adalah jalan ninja gue kalo ada masalah. Baru tutup mata 2 menit, hp gue ada notif. Gue buka notif itu, ternyata itu video gue lagi dihajar di gudang.
Dalam hati gue cuma bisa terimakasih sama yang sudah sebarin video ini. Tapi gue tahu pasti gue bakal di hajar lagi sama mereka. Masalah gue pun bertambah satu persatu. Anna dan Karin sangat kaget lihat video itu. Karena gue ngantuk akhirnya gue tidur. Sekitar 3 jam gue tidur, baru buka mata gue melihat ada 2 gadis yang duduk di sofa kamar tidur gue. Gue duduk lah di kasur dan berkata " Anna , Karin ". Mereka menengok gue dan jalan ke kasur gue lalu duduk di samping kanan dan kiri gue.
" udah di bilang jan ambil itu tawaran ", kata karin sambil mengelus rambut gue.
" ya kan gue nggak tahu bakal kek gini ", kata gue pasrah.
" lo nggak kenpaa-kenapa kan, ada yang sakit ? ", kata anna dengan ekspresi panik.
" nggak kok, tenang aja gue kan strong ", kata gue dengan memberikan senyum tipis.
" lo udah lihat kan itu video?", kata karin.
" kalo nggak salah yang videoin itu Kak Beny ", kata anna.
" udah, udah lihat , lo tau dari mana na ?", kata gue.
" iya lo liat aja itu dia sebarin di grup satu sekolah ", kata karin .
" mana-mana, kok gue nggak lihat namanya yang sebarin sih ", kata gue.
" udah lo mending istirahat dulu deh , tenangin hati, pikiran en mental ", kata anna.
" iya iya, by the way kok kalian ke sini ?", tanya gue.
" iya gue di telepon sama walkel buat cek keadaan lo ", kata karin .
" ohh okee deh, sorry ya gue nggak bisa nemenin kalian, gue istirahat dlu ya, makasih udah semangatin gue ", kata gue dengan terharu.
Mereka pun keluar dari kamar dan pulang ke rumah masing-masing. Gue masih memikirkan kok bisa ada yang videoin kejadian itu karena pas kejadian semua pintu dan jendela tertutup rapat. Besok pasti gue bakal dipanggil ke ruang BK. Baru juga masuk sekolah baru udah masuk BK saja. Ya tunggu besok lah baru lihat gimana.
***
Keesokkan harinya gue bangun seperti biasa dan bersiap- siap seperti biasanya cuma yang nggak biasa itu, hp gue banyak banget notifikasi yang masuk. Masih pagi hp gue udah ada 900+ notif dari grup kelas. Buah bibir satu sekolah saat ini pasti gue. Sesampainya gue ke sekolah, semua siswa membicarakan gue dari belakang punggung gue. Ya mereka semua pasti sudahtau kejadian kemarin. Cepat sekali berita ini tersebar belum satu hari kejadian udah kesebar satu sekolah. Gue ke kelas dan mengikuti pelajaran dengan baik dan lancar.
Bel istirahat pertama sudah bunyi, tapi yang aneh kali ini ada pengumuman dari guru BK, ya gue di panggil ke ruang BK. Gue kesana dan di tanya tentang apa yang terjadi kemarin. Gue berusaha untuk tidak berkata yang sebenarnya tapi gue di ancam sama kepala sekolah kalo nggak bilang jujur maka gue bakal di hukum cuci wc sama beliau. Mungkin karena ini kasus pembullian yang kesekiannya di sekolah ini tapi belum ada yang menemukan oknum yang membulli. Padahal kan gue korban masa gue di hukum. Ikutin saja deh saran dari kepala sekolah. Gue di ruang BK kira kira satu jem jadi gue masuk kelas telat, untungnya nggak di hukum sama guru mapelnya, syukurlah.
Gue berusaha mengikuti pelajarn dengan baik agar gue bisa belajar walau ada masalah ini. Dan karena gue juga anak beasiswa di sekolah ini jadi gue harus hati-hati dalam bersikap dan berprilaku di area sekolah.Ya begitulah. Bel pulang sekolah pun berbunyi gue segera pulang. Dalam perjalanan gue pulang, gue ketemu Kak Beny, ya kita satu arah pulang. Sebagai adik kelas yang baik dan tidak sombong, gue sapa lah dia,
" sore kak", kata gue.
" sore, eh by the way u di omongin karena apa sih ?", tanya dia.
" oh , karena itu, ada yang bulli saya ", jawab gue.
" by the way u satu arah ya sama gue (sambil nunjuk jalan)?", tanya dia.
" iya kak, kita beda 5 rumah doang ", jawab gue.
" oh baguslah", kata dia.
Apa maksud dari kata " oh baguslah" ada yang aneh dengan Kak Beny. Kita hanya berbicara sebentar karena gue udah sampai depan rumah gue. Gue masuk, makan, mandi, dan lanjut belajar. Hari ini gue nggak tidur siang. Jadi gue belajar sampe malam. Setelah selesai belajar gue refreshing otak dengan mendengarkan musik "Galih & Ratna" dan beberapa musik lainnya. Setelah itu gue bersiap untuk tidur. Gue harap malam ini gue bisa tidur dengan tenang.
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar